Choose the language below for translate (pilih bahasa untuk menerjemahkan).

Saturday, December 25, 2010

Wado Selebrity Gebe


"Assalaamu 'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh..,"

Apa kabar bro and sis..?? Moga sehat-sehat selalu..,, aamiin. Baik, kali ini saya akan bercerita tentang seorang selebrity. Bagi sebagian besar penduduk pulau Gebe hampir tidak ada yang tidak kenal dengan sosok pria yang satu ini. "Wado"..,, Itulah nama yang akrab terdengar ditelinga kita, bagi yang sempat bertemu pasti masih ingat dengan nama ini. Menurut sebagian orang, mereka berpendapat bahwa Wado merupakan sosok pria yang sangat misterius.., hal ini membuat banyak cewek-cewek yang jatuh hati padanya, hehehe..,, yang merasa jangan marah yee...,, wuahahahahaha..,, just kidding..,, Baiklah, sosok pria yang katanya misterius ini memang sangat sulit untuk ditebak seperti apa sifatnya. Sebagaimana judul di iatas kali ini saya akan bercerita tentang "Wado" dari sebelum Ia menjadi "Selebrity" sampai akhirnya bisa menjadi orang terkenal di Gebe..,, hehehe...,, Yah, meskipun saya tidak akrab dengan Wado, tapi saya yakin anda yang membaca saat ini mungkin punya kenangan tersendiri dengan seleb yang satu ini..,, So.., Selamat membaca..,,

#First time I met Wado,
Masa kecil Wado mungkin tidak sebahagia anak-anak lain yang punya baju bagus, sepatu bagus, bisa sekolah, punya mainan seperti mobil remote controll dan robot-robotan, dan lain-lain.., Yah.., Ia berasal dari sebuah keluarga kecil yang tinggal di desa Sanafi. Pertama kali saya bertemu dengan Wado kalo gak salah waktu saya masih duduk di bangku SD kelas 2. Ketika itu saya dan keluarga serta teman-teman berwisata ke pantai Gowselo di desa Sanafi. Pantai Gowselo merupakan salah satu tempat wisata yang sangat menyenangkan dengan dihiasi pasirnya yang putih dan kolam air tawarnya yang cukup dingin yang mengalir ke hingga laut. Jadi kalo abis mandi di laut bisa langsung ba spul (bersih-bersihin garam laut yang nempel di badan) di kolam air tawar.., belum lagi pemandangannya.. uuuhhh... pokoknya keren dah..,, yang punya kamera pasti udah sering foto-foto di sana dan udah bisa bayangin kayak apa Gowselo itu..,, (yang orang Sanafi jangan Ge'er ya..,,:p). Yah, di pantai inilah pertama kali saya bertemu Wado yang saat itu sedang mengapung di kolam air tawar di atas gabus berukuran kira-kira 1m x 70cm, tapi waktu itu belum tahu siapa namanya, maklum, si Wado belum jadi orang terkenal sich, hehehe...,,

#Wado come to Kapaleo,
Hari Minggu menjadi hari libur yang paling ditunggu-tunggu..,, pagi-pagi sekali saya dan teman-teman sangat suka jalan-jalan santai sambil pegang sendal, trus lari-lari sambil hirup udara pagi yang sangat sejuk dan damai, jalur yang paling sering kami lewati adalah jalan menuju kantor Antam, dan kalo gak kesiangan biasanya kami lanjutin sampe ke bandara..,, duuhh, jadi teringat masa kecil nih.., hihi..,, Hari mulai menunjukkan pukul 07:00 WIT.  Mobil Truk Antam yang mengangkut para pedagang dan barang dagangan dari Desa Sanafi dan Mamin pun tiba di Pasar Saumel. Yah, ramai sekali saat itu..,, Di sinilah Wado memulai petualangannya.., Ciyeee.. petualangan si Bolang kali..?? Wkwkwkkk..,, Tiap ada mobil yang datang dari Sanafi Wado pasti selalu ikut meski bukan hari Minggu. Kalo bukan mobil truk, pasti naik mobil belakang kosong (pick up). Nah, karena keseringan naik mobil bolak balik Sanafi-Kapaleo, akhirnya wajah Wado jadi tidak asing lagi bagi masyarakat Kapaleo saat itu.

Hingga pada suatu hari Wado lewat di depan rumah saya. Kalo gak salah waktu itu saya sudah duduk di bangku SD kelas 4. Ia berjalan kaki tanpa mengenakan sandal dengan hanya mengenakan celana pendek sambil meletakkan kaos di pundaknya. Hal ini tidak biasanya terjadi pada Wado yang sangat suka naik mobil. Entah kenapa, mungkin Ia ketinggalan mobil atau apa saya juga gak tahu. Lalu tiba-tiba Ia mampir ke rumah Lisna (tetangga depan rumah saya), sambil mengobrol dengan mamanya Lisna. Entah apa yang mereka bicarakan tapi tiba-tiba saja Bibi Ela (mamanya Lisna) memberikan sebungkus nasi dan ikan goreng kepada Wado dan Ia pun menerimanya dan langsung pergi kemudian duduk di Leger samping rumah saya (tepatnya depan rumahnya Imo tetangga saya). Ia pun langsung membuka bungkusan nasi itu dan langsung melahapnya layaknya orang yang sudah dua hari tidak makan.

Karena penasaran saya dan teman-teman coba mendekati Wado yang tengah menikmati santapannya. Kami pun bertanya padanya, "Ee.. Wado, kenapa ko masih di sini..? ko tara pulang di Sanafi..??" Lalu temanku menambahkan, "De ketinggalan mobil kaapa..?" Namun setelah itu hasilnya nihil. Wado tak merespon pertanyaan kami seakan tak mendengar suara kami. Tiba-tiba Ia pergi. Dan anehnya lagi Ia tidak membawa makanan yang masih banyak tersisa. Padahal tadinya Ia terlihat sangat kelaparan. Beberapa hari kemudian Ia lewat lagi di depan rumah saya. Seperti hari sebelumnya, kali ini Ia juga tak memakai sendal. Pakaiannya tampak lusuh. Melihat keadaannya kami mencoba mendekatinya sekali lagi untuk sekedar rasa ingin tahu. Lalu kami coba mengajaknya bicara, tapi sama saja, tetap tak ada respon. Saya mulai berifikir, "Jangan-jangan de tra mengerti bahasa indonesia..?" Tanpa pikir panjang saya mencoba 'speaking' dengannya lalu saya bilang, "Wado.., am manan ara..??" ("Wado, apakah kamu sudah makan..?") mendengar pertanyaan itu jawaban singkat pun keluar dari mulutnya dan sambil tersenyum Ia menjawab, "enpa be.." ("belum.,,").., Dari situ saya mulai paham bahwa ternyata Wado kurang lancar berbahasa indonesia, ia lebih terbiasa menggunakan bahasa Gebe. Itulah kenapa Ia sebelumnya tak merespon pertanyaan kami saat itu.

#Wado Grew up,
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Wado makin tumbuh dewasa. Ia tumbuh menjadi remaja yang kuat. Kakinya bisa membawanya kemana saja ia mau dan kini Ia sudah lancar berbahasa indonesia namun tetap dengan dialeg desanya. Seperti yang lainnya, Ia mulai berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang ia temui. Yang paling Ia sukai adalah rokok. Kemana saja ia pergi selalu dengan menghisap rokok. Kecuali kalo tidak ada yang memberinya rokok. Tidak lupa juga "Mnyain Mala" (Siri pinang), Hahaha..,, Ini nih salah satu menu favorit Wado..,, hal itu terbukti ketika Ia tersenyum, terlihat gigi dan lidahnya yang berwarna merah..,, Hehehe..,, Yang bikin Ia banyak dikenal dan disukai adalah karena Ia tidak nakal, orangnya baik, murah senyum, selalu tertawa kecil ketika diajak bicara, satu lagi.., Wado itu sopan orangnya..,, Ada satu kisah dimana pada saat di pelabuhan dermaga, Wado tengah berbincang-bincang dengan seorang Bapak yang akrab dipanggil Om Ujang. Tujuannya sudah tentu untuk minta rokok sama Om Ujang. Dan percakapan pun terjadi antara mereka berdua. Dengan sopan Wado bertanya pada Om Ujang dengan dialeg desanya , "Om.., Om pu nama sapa..?? Om Ujang menjawab, "Saya nama Ujang". Tanpa rasa bersalah, sambil tertawa kecil Wado langsung memberi komentar pada Om Ujang, "Nama kon kaya deng Anjing tuh..,,??" Preeeeetttt...,, Wkwwkwkwkk..,, Om Ujang langsung emosi tingkat tinggi gara-gara pujian yang dilontarkan Wado, Ups..!! salah..!! maksudnya sindiran, bukan pujian..,, Wkwkwkwkk..,, Wah.., kocak dah tu anak..,,


#Wado is Crazy.., Masa' sich..???!!
Sering ada yang beranggapan bahwa Wado itu "gila", is it right..?? I don't think so..,, Entah apa interpretasi mereka hingga mereka berasumsi seperti itu. Memang Ia sering berpakaian lusuh, tidak suka pakai sandal, dan berjalan kaki seharian tanpa diketahui arah dan tujuannya. Ia juga sering diberi pakaian, tapi tidak semua ia pakai. Kalo diberi hari ini, besoknya tidak dipakai lagi. Dan anehnya lagi gak ada yang tahu kemana semua baju-baju itu.., Apakah dibuang..?? Atau disimpan..?? i don't know..,, Who knows..?? dari sekian pertanyaan mungkin pertanyaan ini yang takkan diketahui siapapun selain orang terdekatnya..,, Tapi apakah hal itu menunjukkan bahwa Ia gila..?? Saya rasa tidak. Menurut saya Wado punya alasan tersendiri mengapa Ia tak memakai pakaian yang mereka berikan padanya..,, Ia suka mengenakan pakaian lusuh, mungkin karena Ia merasa lebih nyaman dengan pakaian itu. Atau..., mungkin Ia mencoba mengingat sesuatu yang bisa membuatnya bahagia ketika mengenakan pakaian itu.., untuk mengingat orang tuanya mungkin..,, Who knows..?? Nobody knows..,, So, according to me Wado is not crazy..,,!!!


#Wado is a Misterous boy,
Kali ini ada sesuatu yang tidak biasa terlihat dari dirinya. Beberapa orang beranggapan Wado memiliki kekuatan supranatural.., hmmmhh..,, Is that true..?? I really don't understand why..?? Yah, memang Wado punya kebiasaan yang tidak biasa kalo dilihat dari kacamata kuda. Eh, Maksud kacamata orang normal, hehehe..,, Salah satu kebiasaannya adalah Ia selalu berjalan kaki. Tapi bukan jalan-jalan biasa lho..., Kalau mau diliat-liat yah, Wado tuh lebih banyak jalannya ketimbang duduk or tidur..,, Tapi gak tahu, yang kelihatan malah Wado tuh seperti gak ada capek-capeknya. Pokoknya jalaaaaaann aja kerjanya.., Anehnya lagi jalannya kaya orang bisa ngilang gitu..,, Bentar ketemu di lapangan bola, bentar lagi ketemu di pasar, tau-tau pas kita tiba di pelabuhan, eh, dianya malah udah di atas kapal duluan..,, aneh gak tuh..?? padahal dia cuman jalan kaki, masa sich bisa ngalahin kita yang pake mobil..?? kaya film "Jini Oh Jini" sama "Jin dan Jun" tuh.., bentar di rumah tinggal "Ting" doank udah di Jamban, busseeettt..,, salah tempat saya..,, Wkwkwkwk..,, kembali ke cerita lagi deh.., "Ting".., Nah, jadi gitu teman-teman.., Yah, tapi bisa aja kan dia naik kendaraan lain..,, Tapi tetap aja kita ngerasa ada yang aneh..,, soalnya yang liat Wado kayak gitu tu bukan cuma saya aja tapi udah banyak orang di Gebe yang dibikin pusing gara-gara ngalamin hal yang sama. So.., Wado is really misterious..,, Au akh.. gelap..!!! Wallaahu a'lam (hanya Allaah yang tahu).

#Wado Goes to Ternate,
Siapa sangka..., Wado menjadi pemuda pertama di Gebe yang bolak-balik Ternate-Gebe tanpa dipungut biaya, alias FREE bin GRATIS..,, Tapi pake apa..?? Rakit..?? Bukan. Perahu kole-kole...?? Ngaco.., Trus apa donk..?? Ya'elah..,, Seleb gitcyu loch...,, Kemana-mana mah gampang..,, Mau tau..?? Wado ke ternate pake Pesawat Men..!!!! Napa..?? kaget..??? HUahahahAHAHAHA..,, SAMA..!!! Saya lebih kaget lagi..,, Tapi temen-temen gak usah kaget.., Selebrity mang gitu..,, Kemana-mana tuh semua ditanggung. Hahahaha..,, Jadi bos nih ceritanya.., Yah percaya gak percaya, itulah kenyataannya.., Kalo gak percaya, tanya aja sama petugas bandara di Gebe.., Belum lagi naik kapal carter, gratis juga loh..,, Sampai-sampai Wado juga sempat dikenal sama warga Ternate pada saat itu..,, cuman saya lupa nama kapal yang Ia naiki..,, kalo gak salah Aksar Saputra atau Eli Saputra.., Tapi yang mana tepatnya yah..?? aaarrgghh.., lupa..!! Tanya aja ndiri sama Wado..,, hihi..,,

Wado and His Enemy,
Percaya gak percaya, Wado tuh pernah punya musuh. But Who is His enemy..?? Jawaban paling tepat adalah "ENGKO"Jangan ketawa dulu..,, Saya tau anda terkejut sambil tersenyum pas baca nama itu. Wwkkwwkkk.., Tapi ini fakta..!! Saya menyaksikan sendiri setiap Ia bertemu dengan Engko, Ia pasti memukulnya (si Engko).., Gak tau ada masalah apa diantara mereka berdua. Mungkin ada kisah "cinta segitiga" diantara mereka..,, kalo itu benar, kira-kira siapakah wanita yang sangat beruntung yang diperebutkan oleh dua pria tampan ini..?? Aaapaaakah meerrrrrreeeka akkkkan berrrrsaaatu..?? Siapakkkkkah yang aakkkkan memenangggggkan pertemmmmpuran iiiiiniii..?? inilah kisssaaah Cinta SegiiiiiTIGA.., yang akkkkan dikuppppas secarrra tajjjjjam, setajjjjjam..... Sengngngngsooorrrrrr......,,!!! Wkwkwkwkwkwkwkkk..,, Yah..,, just kidding guys..,, mudah-mudahan saja mereka sudah akur sekarang..,, ckckckckkkk..,, hah capek ketawa trus..,, ok, lanjut lagi..,,


#Wado gak Gila, He is a Good Boy,
Ada satu hal yang cukup berkesan ketika saya pulang kampung (back to Gebe Island) waktu libur semester 4 kemarin. Waktu itu kami sedang kerja bakti di halaman Masid Al Muhajirin (Masjid besar di Gebe) untuk persiapan Sholat 'Ied, karena berdasarkan keputusan pemerintah 'Idul Fitri jatuh dua hari lagi. Kebetulan waktu itu saya sedang merekam dan memotret aktivitas kerja bakti pada saat itu. Dan di tengah-tengah kesibukan kami tiba-tiba camera Hand Phone saya menangkap gambar sesosok pria yang muncul di kejauhan dari gerbang depan masjid perlahan masuk ke halaman masjid. Dan setelah saya zoom wajah pria itu tampak tidak asing lagi. Dan setelah saya coba mendekat ternyata itu memang dia.., Liat aja senyumnya..,, masih seperti dulu..,, hehehe..,, saat itu saya tanya apakah Ia puasa atau tidak dan jawabannya Ya.., ia juga berpuasa. Subhaanallaah..,, salut...!!!


Setelah itu Ia pun ikut berpartisipasi dalam kerja bakti saat itu.., Wah, ternyata Wado punya jiwa sosial yang tinggi.., Buktinya ia senang turut serta dalam kerja bakti saat itu. Mungkin buat nambah-nambah pahala puasanya kali ya..,, hehe.., Sehabis kerja bakti ia meminta saya untuk memotretnya beberapa kali.., yah, kedengarannya lucu.., tapi itu wajar-wajar saja kan..,,







#Wado pray to Allaah,
Yang satu ini benar-benar membuat saya terharu..,, Siapa sangka, seandainya anda yang ada di posisi saya mungkin anda juga akan merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan saat itu.., Selepas Sholat 'Ied, ketika saya berdiri untuk mengenakan sandal tiba-tiba muncul sosok pria mendekat ke arah saya. Tadinya saya tidak terlalu memperhatikan siapa orang itu. Tapi setelah saya perhatikan baik-baik, ternyata..., Subhaanallaah...,, Suatu kesyukuran bisa melihat Ia dengan busana itu..,, Penampilan yang begitu sangat sederhana..,, Ia terlihat begitu ceria.., Seakan terlahir kembali ke dunia ini. Ia telah kembali Fitri..,, Sambil melambaikan tangannya hendak menjabat tangan saya..,, dalam hati saya begitu haru..,, seakan saya bisa merasakan kebahagiaannya saat itu..,, Dan inilah moment paling jarang terjadi dan sangat mengharukan bagi saya saat itu..,,
"Taqobbalallaahu minna wa minkum, akhi...,, you are a friend, you are a part of family..,, whatever peoples say.., i call you as a brother.., from now on, and forever..,,"  That's all from me..,, Good luck for you..,, Moga dirimu cepet dapet jodoh.., aamiin yaa Rabb..,,


You know what..?? I like this style...,,


Yah..,, itulah Wado di mata saya..,, Orang lain mungkin beranggapan bahwa Ia gila dan lain sebagainya.., Tapi tidak bagi saya. Karena bagi saya Wado cuma manusia biasa, sama seperti manusia-manusia yang lainnya. Sama  seperti saya, dan anda sekalian..,, Menurut saya Wado pantas mendapat gelar Selebrity..,, Mengapa..?? Karena Ia jauh lebih terkenal dibandingkan dengan Kepala Camat di Gebe..,, Jika anda datang ke Gebe dan bertanya "Misi Pak/Bu.., numpang nanya, kenal Hardi gak..??" Saya yakin orang yang anda tanya belum tentu tahu..,, Tapi kalau anda bertanya, "Maaf Mba, numpang nanya, kenal Wado gak..??" Maka 100% saya yakin orang yang anda tanya akan menjawab "Ya, saya kenal"..,, Maka saya rasa pantas jika predikat Seleb ini diberikan pada Saudara kita yang satu ini yakni, "Wado"..,,:-)

Pesan buat kita, janganlah kita menilai seseorang dari penampilan luarnya. Fisik yang baik, paras yang tampan/cantik, baju yang bagus, rumah yang mewah, semua itu hanya titipan. Tentu saja kita pasti bahagia jika kita punya semua itu. Tapi semua itu percuma jika kita menyombongkan diri, menganggap orang lain lebih rendah dari kita karena kita berharta dan memiliki paras yang cantik dan tampan.

Lebih baik kita menjadi pribadi yang sederhana tapi selalu bersyukur daripada memiliki harta tapi tak pernah bersyukur pada Allaah 'azza wa jalla..,,

Mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dan memetik hikmah dari kisah Wado tadi di atas..,, Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah.., akhirul kalam,

"Wassalaamu 'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh..,,"


Komentar anda :

Kisah Musab bin Umair

Musab bin Umair adalah sahabat Rasulullah yang sangat terkenal dan menjadi teladan kepada umat Islam sepanjang zaman. Sebelum memeluk Islam, Musab terkenal sebagai orang yang berperawakan lemah lembut, suka berpakaian kemas, mahal dan indah. Malah dia selalu berlomba-lomba dengan kawan-kawannya untuk berpakaian sedemikian. Keadaan dirinya yang mewah dan rupanya yang tampan menyebabkan Musab menjadi disukai gadis di Makkah. Mereka sentiasa berangan-angan untuk menjadi isterinya.

Musab adalah anak yang paling disayangi ibunya dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Apa saja yang ia minta tidak pernah ditolak oleh sang ibu. Namun setelah mereka tahu bahwa Musab telah masuk Islam ibunya begitu marah. Ibu dan ayahnya kemudian mengurung dan menyiksa Musab selama beberapa hari dengan harapan dia akan meninggalkan Islam. Bagaimanapun tindakan itu, tidak sedikit pun melemahkan keyakinannya. Pujukan dan ancaman ibunya tidak berkesan. Mereka sudah habis ikhtiar lalu membebaskannya buat sementara.

Tindakan ibunya tidak sedikit pun menimbulkan rasa takut pada Musab untuk meninggalkan Islam, namun justru sebaliknya dia tidak jemu-jemu membujuk ibunya memeluk Islam karena rasa sayangnya ia pada ibunya. Musab membuat pelbagai ikhtiar tetapi semua tindakannya hanya menambah kemarahan dan kebencian ibunya terhadapnya.

Pada suatu hari Musab melihat ibunya dalam keadaan pucat pasi. Dia pun bertanya pada ibunya mengapa ibunya bias jadi seperti itu. Kemudian ibunya berkata bahwa dia telah berniat di hadapan berhala bahwa dia tidak akan makan dan minum hingga Musab bersedia meninggalkan Islam.

Coba bayangkan bagaimana jika anda berada di tempat Musab ketika itu, berhadapan dengan ibu yang sedang sekarat? Apakah jawapan anda? Apakah anda akan membiarkannya terlantar begitu? Atau mungkin anda punya jawaban lain yang akan membuatnya merasa gembira? Maka simaklah jawaban Musab kepada ibunya: “Andaikata ibu mempunyai seratus nyawa sekalipun, dan nyawa ibu keluar satu demi satu, niscaya aku tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali.”

Akibat jawaban tersebut juga, Musab dihalau dan diusir keluar dari rumah ibunya. Tinggallah Musab bersama dengan Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat yang sangat lemah ketika itu.

Untuk meneruskan kehidupannya, Musab berusaha sendiri bekerja mencari nafkah dengan menjual kayu bakar. Ketika sampai berita ini kepada ibunya, dia sangat marah dan malu karena kebangsawanannya telah dicemari oleh sikap Musab. Saudara-saudara Musab juga sering menemui dan membujuknya supaya kembali menyembah berhala. Tetapi Musab tetap mempertahankan keimanannya.

Sewaktu ancaman dan siksaan kaum Quraisy atas kaum Muslim makin menjadi-jadi, Rasulullah telah mengarahkan supaya sebahagian sahabat berhijrah ke Habysah. Musab turut bersama-sama rombongan tersebut. Sekembalinya dari Habsyah, keadaan beliau semakin berubah. Kurus kering dan berpakaian compang-camping. Keadaan itu menimbulkan rasa sedih di dalam hati Rasulullah. Kata-kata Rasulullah mengenai Musab sering disebut-sebut oleh sahabat:Segala puji bagi bagi Allah yang telah menukar dunia dengan penduduknya. Sesungguhnya dahulu aku melihat Musab seorang pemuda yang hidup mewah di tengah-tengah ayah bundanya yang kaya raya. Kemudian dia meninggalkan itu semua karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Ketika ibu Musab tahu mengenai kepulangannya, dia membujuk anaknya supaya kembali kepada berhala dengan mengutuskan adik Musab yang bernama al-Rum untuk membujuknya. Namun Musab tetap dengan pendiriannya. Dan ternyata tanpa sepengetahuan ibunya, al-Rum juga sudah memeluk Islam tetapi dia merahsiakannya. Sewaktu teerjadi perang Uhud, Musab ditugaskan memegang panji-panji Islam. Namun pada saat itu tentara Muslimin mengalami kekalahan. Tetapi Musab tetap tidak beranjak dari tempatnya dan menyeru: “Muhammad adalah Rasul, dan sebelumnya telah banyak diutuskan rasul.”

Ketika itu, seorang tentara berkuda Quraisy, Ibn Qamiah menyerbu ke arah Musab dan melibas tangan kanannya yang memegang panji-panji Islam. Musab menyambut panji-panji itu dan memegang dengan tangan kirinya sambil mengulang-ulang laungan tadi. Laungan itu menyebabkan Ibn Qamiah bertambah marah dan menebas tangan kirinya pula. Musab terus menyambut dan memeluk panji-panji itu dengan kedua lengannya yang telah putus hingga akhirnya Ibn Qamiah menikamnya dengan tombak. Maka gugurlah Musab sebagai syuhada' Uhud.

Abu al-Rum, Amir ibn Rabiah dan Suwaibit ibn Sad telah berusaha merebut kembali panji-panji tersebut saat jatuh ke bumi. Abu Rum telah berjaya merebutnya dan menyaksikan sendiri syahidnya Musab. Abu Rum tidak dapat lagi menahan kesedihan melihat kesyahidan kakaknya. Tangisannya memenuhi sekitar bukit Uhud. Ketika hendak dikafankan, tidak ada kain yang mencukupi untuk menutup mayat Musab. Keadaan itu menyebabkan Rasulullah tidak dapat menahan kesedihan hingga bercucuran air matanya. Keadaannya digambarkan dengan kata-kata yang sangat masyhur: Apabila ditarik ke atas, bahagian kakinya terbuka. Apabila ditarik ke bawah, kepalanya terbuka. Akhirnya, kain itu digunakan untuk menutup bahagian kepalanya dan kakinya ditutup dengan daun-daun kayu.

Demikian kisah kekuatan pribadi seorang hamba Allah dalam mempertahankan kebenaran dan kesucian Islam. Beliau jugalah merupakan pemuda dakwah yang pertama mengetuk setiap pintu rumah di Madinah sebelum berlakunya hijrah. Kisahnya menunjukkan usaha dan pengorbanannya yang tinggi untuk menegakkan kebenaran. Semua itu adalah hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh Rasulullah.

Musab telah menjadi saksi akan ketegasan untuk mempertahankan aqidah yang tidak berbelah bagi Islam sekalipun teruji antara kasih sayang kepada ibunya dengan keimanan. Musab lebih mengutamakan kehidupan Islam yang serba sederhana dan kekurangan dibanding derajat tinggi dan kehidupan yang mewah. Dia telah menghabiskan umurnya untuk Islam, meninggalkan kehebatan dunia, berhijrah dzohir dan bathin untuk mengambil kehebatan ukhrawi yang sejati sebagai bekalan kehidupan dalam perjuangan yang tidak pernah padam.

Intisari:

  • Mati syahid merupakan cita-cita tertinggi umat Islam. Salah satu jalan menuju mati syahid adalah berjuang di jalan Allah.
  • Menurut istilah, syahid artinya berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
  • Siapa yang berjuang membela harta miliknya, jiwanya, keluarganya, agamanya, dan meninggal dalam perjuangannya itu, maka ia meninggal fi sabilillah atau mati syahid .
  • Isy kariman au mut syahidan, hiduplah mulia atau mati syahid!. Kemuliaan hidup dan mati syahid hanya dapat digapai dengan satu jalan: berjuang di jalan Allah. (Sayid Qutb, Pejuang Islam dari Mesir)
    Al-Quran dan Sunnah sangat banyak dan sering sekali menggunakan kata jihad dalam makna pertempuran.
  • Enam keistimewaan yang mati syahid yaitu:

o Diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur

o Melihat tempatnya didalam surga, dilindungi dari adzab kubur

o Terjamin keamanannya dari malapetaka besar

o Merasakan kemanisan iman

o Dikawinkan dengan bidadari, dan;

o Diperkenankan memeberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.

  • Barangsiapa yang mati di jalan Alloh, mati karena penyakit tho’un, mati disebabkan penyakit di perut, orang yang tenggelam, mempertahankan hartanya maka dia syahid.
  • Menentukan syahid bagi seseorang, dengan menta’yin bahwa dia syahid, tidak boleh kecuali yang disaksikan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau umat sepakat atas kesyahidannya.